Ekonomi dunia atau ekonomi
global secara umum merujuk ke ekonomi yang
didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia.
Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi
nasional, yaitu ekonom
masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia
dapat dievaluasi dengan berbagai cara. Misalnya, tergantung model yang dipakai,
penilaian yang dipakai dapat direpresentasikan menggunakan mata uang tertentu,
misalnya dolar
AS tahun 2006 atau euro tahun 2005.
Ekonomi dunia
tidak terpisahkan dari geografi dan
ekologi Bumi, sehingga menjadi salah paham karena seharusnya tidak
mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi meski definisi
dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika ada
upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah tambang yang
belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antarktika, kesempatan
yang sama di Mars tidak bisa
dianggap sebagai bagian dari ekonomi dunia bahkan jika
saat ini dieksploitasi dengan cara-cara tertentu dan dapat
dianggap sebagai nilai laten saja sebagaimana properti
intelektual yang belum tercipta, seperti penemuan yang tidak
terpikirkan sebelumnya.
Jauh dari
standar minimum nilai produksi, pemakaian, dan tukar di planet Bumi, definisi,
representasi, model, dan penilaian ekonomi dunia beragam bentuknya.
Wajar saja
membatasi pertanyaan tentang ekonomi dunia secara eksklusif hingga aktivitas ekonomi manusia saja, dan
ekonomi dunia sering diukur secara moneter, bahkan dalam beberapa hal yang
tidak memiliki pasar efisien untuk membantu menilai barang atau jasa tertentu,
atau beberapa hal yang memiliki sedikit penelitian independen atau kerjasama
pemerintah membuat pengukuran sulit dilakukan. Contoh yang umum adalah obat-obatan ilegal dan barang selundupan, yang dalam
standar apapun termasuk bagian dari ekonomi dunia, tapi tidak ada
definisi pasar legal semacam itu.
Akan tetapi,
bahkan dalam beberapa hal yang memiliki pasar yang jelas dan efisien untuk
menetapkan nilai moneter, para ekonom jarang memakai nilai tukar saat ini atau
resmi untuk menerjemahkan satuan moneter pasar ini menjadi satuan tunggal untuk
ekonomi dunia, sejak nilai tukar cenderung tidak merefleksikan nilai dunia, misalnya
dalam beberapa hal ketika volume atau harga transaksi diatur oleh pemerintah.
Nilai pasar
dalam mata uang lokal biasanya diterjemahkan menjadi satu satuan moneter
tunggal menggunakan ide kemampuan berbelanja. Ini adalah
metode yang dipakai untuk menghitung aktivitas ekonomi dunia dalam mata uang dolar
AS atau euro asli. Meski begitu, ekonomi dunia dapat
dinilai dan diekspresikan dalam berbagai cara. Tidak jelas seberapa banyak penduduk dunia yang sebagian
besar aktivitas ekonominya terefleksikan pada nilai-nilai ini.
Pada tahun
2011, ekonomi-ekonomi terbesar di dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun
menurut PDB nominalnya adalah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Britania Raya, Brasil, dan Italia.
Ekonomi-ekonomi terbesar di dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun menurut PDB
(PPP)-nya adalah Amerika
Serikat, Cina, Jepang, India, Jerman, Rusia, Britania Raya, Brasil, dan Perancis.
20 ekonomi
terbesar menurut GDP
Nilai PDB IMF
Peringkat
|
2000
|
2005
|
2010
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
7
|
|
|
|
8
|
|
|
|
9
|
|
|
|
10
|
|
|
|
11
|
|
|
|
12
|
|
|
|
13
|
|
|
|
14
|
|
|
|
15
|
|
|
|
16
|
|
|
|
17
|
|
|
|
18
|
|
|
|
19
|
|
|
|
20
|
|
|
|
Berikut
adalah daftar dua puluh ekonomi terbesar menurut PDB (PPP) pada tahun
tertentu menurut Dana Moneter Internasionaldan Bank Dunia.
Nilai PDB IMF
Peringkat
|
2000
|
2005
|
2010
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
7
|
|
|
|
8
|
|
|
|
9
|
|
|
|
10
|
|
|
|
11
|
|
|
|
12
|
|
|
|
13
|
|
|
|
14
|
|
|
|
15
|
|
|
|
16
|
|
|
|
17
|
|
|
|
18
|
|
|
|
19
|
|
|
|
20
|
|
|
|
|
Ada tiga perbedaan utama antara perdagangan internasional
dengan perdagangan domestik :
- Peluang/horizon
perdagangan yang lebih luas. Negara-negara bisa menjual barang/jasanya ke
negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Bayangkan jika
tidak ada perdagangan, orang Indonesia tidak akan memiliki mobil, orang
Amerika tidak dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film
hollywood, dls.
- Adanya kedaulatan bangsa. Pada perdagangan
internasional, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/jasa, tenaga
kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya disini.
Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan bebas tanpa regulasi
yang berarti dari negara.
- Penggunaan kurs tukar. Dalam melakukan perdagangan
internasional, negara-negara menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda.
Pengekspor software dari Amerika ingin dibayar dalam USD, sedangkan
pengekspor beras dari Thailand ingin dibayar dengan Bath Thailand.
Pengimpor (pembeli) biasanya harus membayar barang impor dengan mata uang
negara pengekspor (penjual). Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang
hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan internasional juga
membutuhkan sistem keuangan internasional yang dapat memastikan kelancaran
aliran mata uang ini.
Alasan negara melakukan perdagangan internasional:
1)
Masalah
mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga
kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau
keterampilan (skill).
2)
Monilitas
mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah
pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain. Namun pada
kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional.
Menurut Adam Smith, labour merupakan faktor produksi yang paling mobil.
Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri.
Adanya perbedaan mata uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi
moneter, pada gilirannya mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran
internasional dan sistem lalu lintas modal.
3)
Masalah
batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu negara dengan
negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan
misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negero,
larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan mengakibatkan bea
masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea impor dari
negara lain.
4)
Masalah
transport cost. Ongkos angkut dari
pabrik kepasar atau kepelabuhan meninggikan harga asal pabrik. Ongkos
pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga
yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
Ada beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya perdagangan internasional :
- Keragaman/diversitas
sumber daya alam. Ini berhubungan erat dengan factor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah
oleh sebuah negara. Negara-negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil
laut, memiliki hutan yang luas, dikelilingi oleh laut, dls. Ini merupakan
contoh factor endowment yang
dimiliki negara-negara. Negara kemudian memanfaatkan dengan
menspesialisasikan pada factor
endowment yang dimilikinya. Misalnya, negara yang kaya minyak dan
bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan
hasil tambang untuk kemudian di ekspor dan ditukar (mengimpor) dengan apa
yang tidak diproduksinya, negara yang dikelilingi lautan dapat
menjadikannya sebagai pusat pelabuhan dan transit bagi kapal-kapal
perdagangan dunia, dls.
- Perbedaan selera (preferensi). Misalnya negara A mampu
memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan
ikan, namun penduduk negara A lebih senang mengkonsumsi ikan dan penduduk
negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi. Ini mendorong terjadinya
perdagangan internasional antar kedua negara.
- Perbedaan biaya. Ini berkaitan erat dengan biaya
produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis
akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah. Produksi barang/jasa
tertentu cenderung difokuskan pada negara tertentu, yang memiliki
spesialisasi untuk barang/jasa tersebut. Misalnya saja, produksi software
cenderung dilakukan di Amerika, produksi fashion kelas dunia di Perancis (kalau yang ini mungkin bukan
karena biaya produksi, tapi keunggulan lokasi yang memberi “brand dan
kualitas’ tertentu bagi hasil produksi), produksi sparepart mobil banyak
dilakukan di Brazil, dan masih banyak contoh lainnya. Selain itu,
perbedaan biaya tentunya juga ditentukan oleh harga bahan baku, tenaga
kerja, biaya transportasi, dan lainnya.
A.
ABSOLUTE ADVANTAGE
Adam
Smith mengemukakan teori absolute
advantage (keunggulan mutlak) sebagai berikut. Setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute
advantage), serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki
ketidakunggulan mutlak (absolute
advantage). Secara matematis, teori absolute
advantage dari adam smith dapat diilustrasikan dengan data hipotesis
sebagai berikut.
Tabel Data Hipotesis Teori Absolute Advantage dari Adam Smith
Produk per satuan tenaga kerja/hari
|
Teh
|
Sutra
|
DTDN (Dasar Tukar Dalam Negeri)
|
Indonesia
|
12 kg
|
3m
|
4kg = 1m
1kg = 1/4m
|
Cina
|
4 kg
|
8m
|
1/2kg = 1m
1kg = 2m
|
Teori
absolute advantage ini didasarkan
kepada beberapa asumsi pokok antara lain sebagai berikut:
·
Faktor
produksi yang digunakan hanya tenaga kerja.
·
Kualitas
barang yang diproduksi kedua negara sama.
·
Pertukaran
dilakukan secara barter atau tanpa uang.
·
Biaya
transport diabaikan. Berdasarkan ilustrasi di atas dapat
diketahui bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keunggulan absolute dalam
produksi teh (12 kg), sedangkan Cina memiliki keunggulan absolute dalam
produksi sutra (8m). Berdasarkan DTDN dapat dilihat:
·
Harga
1 kg teh di Indonesia lebih murah (hanya ¼ sutra) dibandingkan dengan di Cina
yang lebih mahal (yaitu 2 m sutra)
·
Sebaliknya,
harga 1 m sutra di Cina lebih murah (hanya ½ kg teh) dibandingkan dengan di
Indonesia yang lebih mahal (yaitu 4 kg teh).
Berdasarkan perbandingan DTDN pada
kedua negara di atas, maka dapat disimpulkan:
a.
Indonesia
memiliki keunggulan absolute dalam
produksi teh sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan ekspor teh ke
Cina. Sebaliknya, Indonesia akan mengimpor sutra ke Cina.
b.
Cina
memiliki keunggulan absolute dalam produksi sutra sehingga akan melakukan
spesialisasi produksi dan ekspor sutra ke Indonesia. Sebaliknya, Cina akan
mengekspor teh dari Indonesia.
B.
COMPARATIVE ADVANTAGE
Suatu
negara akan mengekspor hasil produksi yang daripada terdapat keuntungan yang
lebih besar (comparative advantage)
dan mengimpor barang yang keuntungan produksinya lebih kecil (comparative advantage).
Menurut
teori comparative advantage, suatu
negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat
berproduksi relative lebih efisien
serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien. Berdasarkan hipotesis teori comparative advantage dari David Ricardo
adalah cost comparative advantage.
Negara
|
Produksi
|
1 kg gula
|
1 m kain
|
Indonesia
|
3 hari kerja
|
4 hari kerja
|
Cina
|
6 hari kerja
|
5 hari kerja
|
Perhitungan Cost Comparative
|
Perbandingan Cost
|
1 kg gula
|
1m kain
|
Indonesia/Cina
|
3/6 HK
|
4/5 HK
|
Cina/Indonesia
|
6/3 HK
|
5/4 HK
|
Berdasarkan perbandingan cost comparative advantage dapat dilihat
bahwa tenaga kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam
produksi 1 kg gula (3/6 atau ½ hari kerja) daripada produksi 1 meter kain (4/5
hari kerja). Hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi
dan ekspor gula. Sebaliknya, tenaga kerja Cina
ternyata lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam produksi 1
meter kain (3/6 hari kerja) daripada produksi 1 kg gula (6/3 atau 2/1 hari
kerja). Hal ini mendorong Cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.
Teori dari Ricardo ini berpegang pada asumsi – asumsi
sebagai berikut:
·
Bahwa
teori ini didasarkan atas labour theory of value ( bahwa nilai suatu barang
ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan barang
tersebut).
·
Bahwa
perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang
(barter).
·
Tidak
diperhitungkan biaya daripada pengangkutan dan lainnya di dalam pemasaran.
·
Produksi
dijalankan dengan biaya yang tetap.
·
Bahwa
faktor produksi sama sekali tidak mobil antar negara.
Keunggulan komparatif yang harus
dimiliki suatu negara untuk dapat memenangkan dan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional antara lain :
1.
Jumlah
tenaga kerja yang relatif banyak.
2.
Sumber
daya alam yang melimpah.
3.
Sumber
modal yang besar.
4.
Kemampuan
dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang tinggi
5.
Letak
geografis yang cukup strategis.
6.
Potensi
pasar domestic/ dalam negeri yang cukup besar.
7.
Jumlah
pengusaha kecil, menengah dan koperasi yang besar.
8.
Sektor
agrobisnis yang mengandalkan lahan produktif yang luas.
Di samping keunggulan komparatif
diatas masih ada keunggulan kompetitif yang harus dimiliki suatu negara untuk
dapat memenangkan dan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional seperti
:
a)
Suatu
negara harus memiliki produk (barang ataupun jasa) dengan kwantitas dan mutu
(kwalitas) yang sesuai dengan standar internasional, disertai dengan ketepatan
waktu penyerahannya. Tingkat harga produk juga harus lebih bersaing/ kompetitif
dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
b)
Sumber
daya manusia (SDM) pelaku bisnis harus bermutu tinggi dengan jiwa dan semangat
kewirausahaan, disiplin, kemandirian, dan etos kerja, kemampuan manajemen,
serta profesionalisme yang tinggi. Kwalitas (mutu) SDM yang dimaksud di sini
berkaitan pula dengan daya kreatif, dinamika prakarsa dan daya saing. Dengan
daya saing yang tinggi, dunia usaha nasional suatu negara dan produksi dalam
negerinya akan mampu menguasai dan mengembangkan pasar dalam negeri dan
sekaligus mampu melakukan transaksi ekspor yang lebih besar ke manca negara.
c)
Usaha
yang ada juga harus lentur, lincah dan cepat tanggap terhadap perubahan
permintaan pasar.
d)
Struktur
dunia usaha nasional suatu negara harus kokoh dan efisien sehingga mampu
menguasai dan mengembangkan pasar domestik serta sekaligus meningkatkan daya
saing global.
e)
Iklim
ekonomi suatu negara yang kondusif serta sehat, di mana pertumbuhan ekonomi
berjalan di atas landasan kebersamaan berusaha di antara berbagai pelaku
ekonomi yang ada.
f)
Mekanisme
pasar berfungsi secara efisien dan efektif. Dalam hal ini koreksi dari
pemerintah terhadap pasar sangatlah berperan. Koreksi yang dilakukan pemerintah
pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan melindungi agar mekanisme pasar
dapat berjalan secara sempurna dan sehat.
g)
Kondisi
dimana ada peluang dan kesempatan, membangkitkan, mengembangkan dan mendorong
maju wirausaha nasional untuk mengadakan kerjasama sekaligus bersaing ketat
dengan bangsa-bangsa yang lain.
h)
Adanya
penguasaan dan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
i)
Adanya
stabilitas politik dan kebijaksanaan pemerintah termasuk di dalamnya jaminan
kepastian hukum dalam berusaha.
j)
Adanya
penegakan hak asasi manusia (HAM).
k)
Adanya
perhatian dan penanganan usaha dalam hal mutu lingkungan hidup.
REFERENSI